Categories
101

Mary Wollstonecraft, Pejuang Hak Pendidikan Perempuan

Di zaman sekarang, tentunya sudah lazim bagi perempuan untuk aktif berperan di ruang publik. Perempuan bisa memiliki karier di berbagai bidang, bebas berpendapat, dan memiliki hak-hak yang sama dengan laki-laki. Akan tetapi, keadaan tidak selalu seperti ini. Dibutuhkan perjuangan yang panjang dan lama untuk mencapai kemajuan hidup bagi kaum perempuan.

Salah satu pejuang hak-hak perempuan itu adalah Mary Wollstonecraft, seorang penulis dan filsuf dari Inggris yang aktif menyuarakan keadilan sosial dan pendidikan bagi perempuan. Dia lahir pada 27 April 1759.

Mary Wollstonecraft hidup di abad ke-18, di mana perempuan memiliki ruang gerak yang terbatas. Di zaman itu, struktur masyarakat sangat mengutamakan laki-laki. Perempuan tidak memiliki banyak hak, termasuk hak pilih dalam politik. Mereka juga jarang diberikan kesempatan untuk memanfaatkan kemampuan intelektual mereka di ranah profesional. Mary Wollstonecraft percaya bahwa masyarakat menyia-nyiakan perempuan yang sebenarnya bisa menjadi aset berharga, karena saat itu perempuan hanya bisa berperan di ranah domestik dan tidak bisa mandiri secara ekonomi.

Hidupnya yang tidak terlalu panjang  diisi dengan menulis banyak karya—termasuk novel, esai, catatan perjalanan, sejarah Revolusi Prancis, dan sebuah buku anak-anak—yang terutama terfokus pada memperjuangkan kesetaraan gender. Mary Wollstonecraft bahkan pernah berencana untuk mendirikan sebuah sekolah bagi perempuan bersama sahabatnya, Frances Blood. Sayangnya, mimpi ini kandas karena tekanan ekonomi dan kesehatan Frances yang memburuk.

Setelah kematian Frances Blood, Mary Wollstonecraft pernah bekerja di Irlandia sebagai guru privat anak-anak selama setahun, kemudian dia berhenti dan memutuskan untuk memulai karir sebagai penulis. Keputusannya ini mengejutkan banyak pihak, karena pada zaman itu, hanya sedikit perempuan yang bisa menghidupi diri mereka dengan menulis. Dia pindah ke London, menemukan tempat tinggal, dan memulai karirnya sebagai penulis.

  • Thoughts on the Education of Daughters (1787), di mana Wollstonecraft menuliskan cara mengasuh anak dengan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, serta kemampuan untuk bernalar dan berpikir kritis. Buku ini juga menyebutkan tentang pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Wollstonecraft berpendapat bahwa perempuan yang mendapatkan pendidikan yang baik akan menjadi istri dan ibu yang hebat serta bisa berkontribusi secara positif bagi negara mereka.
  • A Vindication of the Rights of Men (1790), yang merupakan sebuah sanggahan terhadap tulisan Edmund Burke—negarawan dan filsuf Irlandia—yang berjudul Reflections of the Revolution in France, di mana dia mengkritik Revolusi Prancis dan menyangsikan keefektifan perubahan sistem pemerintahan Prancis dari monarki absolut ke monarki konstitusional. Ini adalah karya Wollstonecraft pertama yang bernuansa politik, dan tulisan ini juga yang membuatnya terkenal dengan sangat cepat dan mengangkat namanya sebagai penulis.
  • A Vindication of the Rights of Woman (1792), yaitu tulisan Wollstonecraft yang paling terkenal dan berpengaruh. Di dalamnya, Wollstonecraft menulis bahwa bahwa perempuan tidak lebih rendah atau kurang berharga daripada laki-laki, tapi hanya terkesan seperti itu karena kurangnya pendidikan bagi perempuan. Dia berpendapat baik laki-laki maupun perempuan harus diperlakukan sebagai manusia yang berakal dan setara.  Menurutnya, kalau perempuan mendapat pendidikan yang layak, mereka juga bisa menjadi warga negara yang produktif dan tenaga kerja yang andal. Perempuan bisa berkontribusi besar bagi masyarakat kalau saja mereka diberikan kesempatan dan kebebasan untuk itu.

Selain itu, Wollstonecraft juga-lah yang mengusulkan gagasan sistem pendidikan campuran, di mana laki-laki dan perempuan belajar di satu sekolah yang sama, yang sekarang diterapkan di hampir semua sekolah di seluruh dunia.

Wollstonecraft meninggal pada 10 September 1797, di usia 38 tahun, setelah melahirkan anak perempuannya, Mary Shelley (penulis buku Frankenstein).

Aku tidak berharap perempuan akan berkuasa di atas laki-laki, tapi setidaknya mereka dapat berkuasa atas diri mereka sendiri.

Mary Wollstonecraft

Sumber

  1. Mary Wollstonecraft (Wikipedia)
  2. Thoughts on the Education of Daughters (Wikipedia)
  3. Mary Wollstonecraft (Britannica)
  4. Mary Wollstonecraft (Humanism.org.uk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *